Minggu (21/02/2016) Pegiat Kreasi Dan Inovasi wilayah Kabupaten Banyumas dengan didukung Pemerintah Kabupaten Banyumas, mengadakan Ajang Pameran Dan Penghargaan di GOR Satria Purwokerto.
Acara di buka oleh Bupati Banyumas, Ir. H Achmad Husein. Dalam sambutannya beliau menekankan pentingnya Kreasi Dan Inovasi didalam masyarakat agar selalu ada perubahan untuk mencapai sebuah kemajuan. Bupati juga berpesan agar Krenova ini bisa tetap berjalan minimal seminggu sekali.
Desa Dermaji mengikutkan pengrajin wayang kulit. Adalah Trisno Lestiyo Wibowo, penatah wayang dari grumbul Jemblongan Dermaji. Di stand yang dijaga bareng Harry Yhon, banyak sekali tamu khususnya pecinta budaya jawa yang menyambangi stand Dermaji. Ada yang sekedar bertanya harga, ada yg bertanya tentang proses pembuatan.
Tresno juga mengatakan bahwa proses pembuatan wayang ini memakan waktu sekitar satu bulan dan untuk wayang ukuran sedang dibandrol harga satu juta lebih. Ketika ditanya tentang masalah yang dihadapi, Tresno mengatakan bahwa yang menjadi kendala adalah bahan baku yang cukup mahal dan jauh. Contohnya untuk “gagang” wayang harus beli di Jogjakarta.
Penilaian dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Kepala Desa Dermaji, Bayu Setyo Nugroho yang ikut dalam Tim Penilai mengatakan bahwa, kreasi dan inovasi dari para kreator saat ini sudah cukup maju dan inovatif. “Ini yang menjadikan penilaian akan berjalan sangat ketat”, lanjut Bayu. Acara rencana akan digelar sampai pukul 21.00 diikuti oleh 131 peserta.
Pengrajin wayang kulit Dermaji mantap.
Pengrajin sekaligus seniman yang semakin langka.
Wayang dermaji menjadi motivasi untuk melestarikan budaya banyumas