Pemerintah Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Banyumas tengah siapkan museum desa. Museum desa akan berlokasi di Komplek Kantor Desa Dermaji Lantai 2, Jalan Raya Dermaji Km 2. Rencananya pada 17 Juni 2013 museum tersebut akan diresmikan. Museumnya akan dinamakan Museum Naladipa yang diambil dari nama Kepala Desa Dermaji yang pertama.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Dermaji, Bayu Setyo Nugroho (38) saat pendaftaran domain desa.id di Sekretariat Gerakan Desa Membangun Wilayah Banyumas di Wisma Merdeka No 17, Purwokerto. Museum desa berfungsi untuk mengelola pusaka (heritage) desa, baik yang teraga (tangible) maupun tidak teraga (intangible). Lewat koleksi-koleksi pusaka desa itu, warga Desa Dermaji bisa belajar cara hidup dan perkembangan masyarakat setempat.
“Museum desa merupakan program pengembangan perpustakaan desa. Setiap desa pasti memiliki pengetahuan dan artefak yang menjadi bukti bagaimana warga mempertahankan hidup dan mengembangkan diri. Ini kearifan kolektif yang bernilai tinggi,” jelas Bayu.
Kini, Pemdes dan warga tengah mengumpulkan sejumlah artefak dan mendokumentasikan informasi dan pengetahuan yang menyertainya. Keberadaan museum desa akan menjadi media belajar warga, terutama untuk membangun karakter dan citra diri warga Desa Dermaji.
“Desa Dermaji telah mengalami banyak perubahan. Banyak peristiwa yang terjadi di desa ini, baik pahit maupun manis. Itu semua menjadi tonggak-tonggak yang mengukir sejarah Desa Dermaji,” lanjutnya.
Pengelolaan museum desa di Desa Dermaji akan didukung oleh teknologi informasi sehingga menjadi museum tanpa dinding. Warga Banyumas dan dunia bisa mengakses beragam koleksi museum desa baik berkunjung langsung maupun melalui teknologi internet.