Desa Dermaji adalah salah satu desa yang didominasi oleh area persawahan, sehingga pekerjaan utama dari masyarakat sekitar Desa Dermaji adalah sebagai petani. Bulan Juni 2021 merupakan bulan bagi para petani untuk memanen padi. Setelah di panen, padi dikeringkan dan digiling agar menjadi beras. Proses penggilingan beras menghasilkan sekam padi yang akan terpisah dari butir beras dan menjadi limbah penggilingan. Proses penggilingan padi akan didapatkan sekam sekitar 20-30%, dedak 8 – 12%, dan beras giling 50 – 63,5% dari berat awal gabah.
Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitar tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Saat ini, pemanfaatan sekam padi masih sangat sedikit sehingga sekam menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan. Salah satu hal yang sering digunakan petani di Desa Dermaji terhadap limbah sekam padi adalah dengan membakarnya di tempat terbuka yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan berupa emisi gas hasil pembakaran seperti CO dan CO2 yang dapat meningkatkan jumlah polutan dalam udara dan mengganggu kesehatan masyarakat. Namun, apabila sekam padi dimasukkan ke dalam tanah sawah akan mengganggu pertumbuhan padi karena sekam padi mengandung lignin dan selulosa yang cukup besar yang tidak dapat terurai langsung di dalam tanah sehingga dapat menurunkan produktivitas padi. Komposisi sekam padi yaitu kadar air (9,02%), protein kasar (3,03%), lemak (1,18%), serat kasar (35,68%), abu (17,17%), dan karbohidrat dasar (33,71%). Dengan komposisi kandungan tersebut, sekam padi dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya sebagai pupuk kompos.
Proses pembuatan pupuk kompos dari limbah sekam padi sangat mudah, yaitu dengan melakukan pembakaran hingga menjadi abu sekam padi. Abu sekam padi berfungsi untuk mengikat logam berat, menggemburkan tanah sehingga dapat mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya. Hasil analisis komposisi kimia abu sekam padi menunjukkan kandungan silika (SiO2) sekitar 90-99% dan sejumlah kecil alkali dan logam pengotor. Dari hasil analisis tersebut, maka abu sekam padi dapat digunakan untuk mengikat unsur nitrogen, phosphor, dan kalium sehingga menghambat laju hilangnya unsur NPK dalam tanah. Pupuk kompos dari limbah sekam padi memiliki banyak manfaat, namun masyarakat di Desa Dermaji belum mengetahuinya sehingga dilakukan kegiatan sosialisasi tentang cara membuat dan manfaat dari pupuk kompos dari limbah sekam padi yang dilakukan secara “door to door” ke rumah warga di sekitar RW 01 dan membagikan informasi secara online melalui WhatsApp group RT. Sosialisasi dilakukan dengan menggunakan media poster dan menempelkan poster di balai pertemuan RT 02 RW 01. Setelah adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan limbah sekam padi dengan baik sehingga mengurangi limbah yang dapat merusak lingkungan sekitar.
Penulis : Pramuditya Wuryaningsih_Departemen Kimia
Dosen pembimbing Lapangan = Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng.