DERMAJI.DESA.ID – Jembatan Kalen Dipa sebelum tahun 2007 adalah jembatan kecil yang terbuat dari kayu yang semakin hari semakin lapuk. Jembatan itu hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki.

Dinamakan jembatan Kalen Dipa karena disesuaikan dengan nama kalen (sungai kecil) yang memotong jalur jalan Karangjambu – Karangjati, yaitu Kalen Dipa. Jembatan Kalen Dipa memang berada di jalur jalan Karangjambu -Karangjati.

Jembatan ini sangat penting keberadaannya karena menjadi jalur utama bagi warga dermaji, khususnya penduduk di grumbul Karanggedang yang akan menuju balai desa, lapangan bola atau ke sekolah.

Berpuluh-puluh tahun, sebelum banyak kendaraan bermotor dan sebelum jalan Pasir Tenggek dibangun, jalan itu menjadi jalan utama bagi warga Dermaji.

Melihat pentingnya keberadaan jembatan Kalen Dipa, pada tahun 2006, Pemerintah Desa Dermaji menganggarkan pembangunan jembatan tersebut dalam APB Desa nya. Besarnya 10 juta rupiah yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD). Dan ini adalah ADD pertama yang diterima oleh desa.

Dengan didukung oleh swadaya masyarakat, akhirnya sebuah jembatan permanen bisa terbangun, meski tidak terlalu lebar.

Namun kian hari ternyata jalur jalan Karangjambu – Karangjati semakin padat. Terlebih setelah jalur tersebut di makadam atau diperkeras dengan batu pada tahun 2007 melalui Program Pengembangan Kawasan (PPK). Anggaran untuk makadam sebesar Rp. 123.374.600,- (dana program).

Kemudian sebagian jalur jalan itu (mulai dari ujung masuk jalan di grumbul Karangjambu) pada tahun 2016 dirabat beton dengan anggaran yang bersumber dari bantuan keuangan Kabupaten sebesar 200 juta rupiah.

Dengan kondisi itu kemudian ada kebutuhan untuk memperlebar jembatan Kalen Dipa.

Akhirnya, pelebaran pun dilakukan pada tahun 2019 melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II dan jembatan Kalen Dipa diresmikan pemanfaatnnya oleh Bupati Banyumas (Achmad Husein) dan Dandim 0701/Banyumas (Letkol Chandra) pada hari Kamis Kliwon, 8 Agustus 2019.