Sebelum era kemerdekaan, tokoh-tokoh di Desa Dermaji ternyata sudah mengenal peradaban luar. Hal ini bisa diketahui dari aksesoris berupa alat bantu panca indera berupa kacamata. Konon kacamata tersebut adalah warisan dari generasi terdahulu dimasa penjajahan. Karena pada era tersebut, alat bantu sekelas kacamata bukanlah hal mudah diperoleh dan hanya orang tertentu yang merasa memerlukannya.
Diceritakan oleh Ibu Supriyati bahwa kacamata tersebut berasal dari mbah buyut (4 empat generasi garis lurus keatas) dan yang terakhir dipakai oleh orang tuanya. “Kebetulan kacamata tersebut cocok dipakai oleh keturunan mbah buyut” kata Ibu Supriyati.
Hal ini di ungkap untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa dengan adanya kacamata kuna yang notabene hanya dimiliki oleh kalangan atas pada masa itu, menandakan bahwa sebelum era kemerdekaanpun desa dermaji sudah mengenal peradaban luar dan berinteraksi dengan kalangan atas. Ternyata peradaban dimulai dari sebuah desa.